Catatan Akhir Tahun 2014’ku

Bismillahirrahmanirrahim….

Gak kerasa nih kita udah berada di penghujung tahun 2014 lagi (menurut kalender masehi). Ada baik’y si kita melihat kembali lembaran-lembaran kehidupan yang sudah kita lalui, bukan untuk tenggelam didalam’y tapi untuk maju, bangkit dan menjadi manusia yang lebih baik lagi disisa waktu yang masih ada..

Dengan bergantinya siang dan malam, hari ke hari, musim ke musim, tahun ke tahun seharusnya kita sadar ini adalah perjalanan. Ya… pengembaraan ini sudah kita mulai dari awal kita dilahirkan,dan di dunia ini hanyalah tempat singgah semata yang akan menentukan kemana kelak kita akan kembali, Syurga atau Neraka.

2014.,. Tahun yang membuatku banyak belajar didalamnya. Tidak akan ada rasa manis jika tidak ada rasa pahit,asin atau asam, begitu juga didalam kehidupanku terutama di tahun 2014 ini, pengalaman demi pengalaman ditahun ini sungguh sangat luar biasa..

orang hebat

Dari mulai bulan januari aku telah resmi menjadi pengangguran yang dapat penghasilan karna setelah menikah bulan nov’13 lalu aku putuskan untuk resign dari tempat kerja dan pulang ke Kuningan. Mungkin karna belum siap untuk nganggur, dibulan itu hari-hari yang dilalui serasa lama yang akhirnya aku gunakan untuk banyak baca buku, bersosialisasi kembali dengan lingkungan sekitar karna hampir 5 tahun lebih aku tinggal di jogja dan dibulan ini juga aku mendapat guru ngaji kembali (Murrobiah).

Bulan februari akhir aku dan suami memutuskan untuk tinggal satu rumah, kami mengontrak sebuah rumah dikawasan perumahan Bekasi. Yang sebelumnya kami jalani hubungan jarak jauh. Bulan maret masih menjalani rutinitas seorang ibu rumah tangga biasa, dan pada akhir bulan maret aku merasakan ada yang tidak beres dari tubuh dan Moodku, yang bawaannya malas, pusing, kesel terus sama suami ternyata kami mendapatkan hadiah dari Allah yang istimewa yaitu kehamilan pertamaku. Bulan april aku kembali lagi long distance sama suami karna kehamilanku agak sedikit manja, jadi aku pulang lagi ke Kuningan dan suami kembali lagi ke Jakarta. Bulan Mei, Juni, juli, Agustus dan September dilalui masih biasa. Pada juni akhir masuk bulan suci Ramadhan. Awal Ramadhan ini pertama kalinya aku merasakan gerakan dari bayiku didalam perut. Dan selanjutnya masih seperti biasa aku melaluinya dengan perut yang semakin membesar. Oktober.,bulan inilah awal Allah memberikan sebuah ujian itu (bisa klik disini),.

Dan bulan November adalah bulan yang benar-benar membuatku belajar banyak tentang arti sebuah kehidupan. Tanggal 3 november anniversarry pernikahan aku dan suami, di satu tahun pernikahan kami ternyata Allah memberikan hadiah yang sungguh sangat luar biasa yaitu kelahiran anak pertamaku pada tanggal 5 Nov yang kami beri nama Daffa Assidiqie, dengan begitu aku resmi menjadi seorang ibu. Tidak hanya itu Allah pun menunjukkan kasih sayangNya serta lembar ujian kepadaku yang didalamnya berupa pelajaran tentang kesabaran, keikhlasan, keridhoan, hikmah dan banyak lagi kebaikan didalamnya. Lima hari setelah kelahiran anakku yaitu tanggal 9 Nov Allah memintanya kembali untuk dirawat dilindungi dan disayang langsung oleh tangan-tangan Allah. Hasil ujian itupun hanya Allah yang mengetahui, kita selaku manusia hanya bisa berharap ujian kita lulus dan Allah menaikan keimanan, ketaqwaan kita. Hingga sekarang akhir desember dan seterusnya semoga Allah senatiasa memberikan keistiqomahan kepada kami untuk tetap berada dijalanNya..  Aamiin

Renungan untuk kita juga khususnya aku pribadi, ditengah padatnya rutinitas keseharian, luangkan waktu sejenak untuk memahami lebih dalam tentang logika-logika kehidupan. Yaa, tentang logika bahwa hidup tak ubahnya musafir yang hanya mampir untuk berteduh atau seperti kapal kecil yang sedang mengarungi samudra luas dan harus berbekal cukup. Logika tentang mimpi manusia yang panjang serta ajal yang setiap saat mengintai, atau logika hidup tentang perjalan yang beradu dengan godaan serta panggilan syaitan yang terus melambai di sepanjang perjalanan. Juga tentang logika bahwa hidup seperti waktu, siapa yang membunuh waktu maka berarti ia membunuh hidupnya. Dalam makna yang sederhana,” Hanya orang yang menggunakan waktunya dengan baik, tepat dan benar yang akan menuai kebahagiaan di akhir langkah hidupnya”.

Akhirnya kita semua menjadi seorang hamba dan bukan menjadi selainnya, hingga Allah mengakhiri semua cerita tentang kita.
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi-Nya. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam surga-Ku”(QS Al Fajr:27-30)

Satu do’aku untuk mengakhiri tulisan ini adalah Semoga Allah senantiasa memberiku skenario kehidupan yang lebih indah ditahun-tahun yang akan datang. Dan semoga Allah memberiku kesempatan kembali untuk mengandung, melahirkan, merawat dan mendidik anak-anakku menjadi anak yang sholeh/sholehah… Aamiin

Klik juga yang ini ya!!! 🙂